Anggaran ini diperuntukan bagi fasilitas pendukung, seperti pembelian coldroom (penyimpanan vaksin), advokasi dan sosialisasi ke masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel Ichsan Mustari di Makassar, Jumat mengatakan, daerahnya mendapat jatah 5 juta vaksin untuk tahap awal, namun pembagiannya belum ditentukan pada setiap kabupaten/kota.
Selain itu, menurut Ichsan, jumlah ini juga belum bisa dipastikan sebab sebelumnya Sulsel mendapat jatah 2,1 juta vaksin kemudian mengalami perubahan menjadi 5 juta vaksin.
“Ada anggaran yang disiapkan tapi kita lebih ke pendukung, jadi untuk kegiatan pelatihan, advokasi sosialisasi, para dinas kabupaten lintas sektor supaya mereka ada keterpaduan kerja, jadi mereka harus terlibat,” ucap Ichsan Mustari.
Sementara untuk vaksin yang akan disuntikkan ke masyarakat difasilitasi oleh pemerintah pusat.
“Jumlah ini masih bisa berubah, karena awalnya kami kira Sulsel akan dapat 2,1 juta. Ternyata 5 jutaaan vaksin. Tetapi ke depan jumlah ini juga masih bisa berubah,” kata Ichsan Mustari.
Kontribusi lain dari Pemprov Sulsel dalam rangka vaksinasi COVID-19 ialah telah melatih 1.099 petugas vaksinasi dari tenaga medis untuk menjadi relawan.
“Mereka dilatih untuk melakukan proses vaksinasi. Prosedur ini tak boleh sembarangan. Petugas nantinya harus betul-betul terlatih, untuk melakukan tahapan ini,” ujar Ichsan Mustari
Nantinya proses vaksinasi akan dilakukan berdasarkan peta risiko. Sasaran pertamanya ialah para tenaga medis, relawan, serta mereka yang tergolong ke dalam kelompok rentan. Kemudian pasien positif COVID-19 sebagai upaya penyembuhan serta petugas pelayanan.
“Tetapi kami masih menunggu seperti apa kebijakan pusat karena vaksin kan masih tahap pengujian, yang pasti pembagiannya bukan per daerah tetapi berbasis risiko penularan,” ujarnya.(Anjas)