Beri Pembinaan di Sumsel, Sekjen Luncurkan Nomor Layanan Dumas Berbasis WA

oleh
IMG-20201128-WA0001

Palembang, KRSumsel.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) Prof. Dr. H. Nizar Ali M.Ag, memberikan pembinaan kepada para pejabat Lingkungan Kemenag Sumatera Selatan di Aula Kanwil Kemenag Sumsel, Sabtu (28/11) siang. Acara pembinaan juga dirangkai dengan peluncuran nomor layanan pengaduan masyarakat (Dumas) Kanwil Kemenag Sumsel berbasis whatsapp dan telegram, serta penandatanganan kontrak kinerja dalam rangka pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM).

Hadir langsung secara fisik pada acara pembinaan antara lain Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. Drs. H. Mukhlisuddin SH, MA, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sumsel H. Abadil S.Ag, M.Si, Kepala Bidang dan Pembimas Kanwil Kemenag Sumsel, para Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Sumsel, para Kasubbag Kanwil Kemenag Sumsel, serta sejumlah Kepala Madrasah. Selain itu, sejumlah pejabat dan ASN dari Kankemenag Kabupaten/Kota mengikuti acara pembinaan secara daring.

Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. Drs. H. Mukhlisuddin SH, MA dalam sambutannya mengaku sangat senang dengan kedatangan Sekjen Kemenag RI. Dia berharap pertemuan ini menjadi momen bagi para pejabat dan ASN Kemenag Sumsel untuk mendapatkan pembinaan. Baik mereka yang datang secara fisik maupun yang menyaksikan secara daring.

“Terima kasih atas bantuan Pak Sekjen selama ini, baik saat masih menjabat Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah maupun setelah menjabat Sekjen. Mudah-mudahan kemudahan yang diberikan, menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja dalam melayani masyarakat,” tutur Mukhlisuddin.

Sekjen Kemenag RI Prof Dr. Nizar Ali M.Ag dalam arahannya, memberikan apresiasi atas sejumlah inovasi yang dilakukan guna mempercepat layanan kepada masyarakat seperti e-dumas dan e-PTSP. Dia menunggu inovasi-inovasi lain dari Kemenag Sumsel karena memang salah satu tujuan dari reformasi birokrasi adalah memangkas rentetan panjang birokrasi.

“Saya telah meluncurkan sejumlah aplikasi baru di beberapa Kemenag. Semuanya berbasis IT (teknologi informasi). IT saat ini memang menjadi kebutuhan mutlak. Manfaatnya luar biasa. IT bisa memangkas rentetan panjang birokrasi. Bayangkan kalau tidak ada IT, orang harus datang langsung secara fisik, dan itu butuh tenaga, butuh biaya dan macam-macam. Dengan adanya IT, semuanya menjadi lebih mudah,” beber Nizar Ali.

Nizar menambahkan, Sekjen sendiri mencanangkan inovasi-inovasi baru di tahun 2021 mendatang. Salah satunya integrasi data menyeluruh pada Kementerian Agama.

“Kita mengembangkan Ministry Of Religion Affair One Search (Mora One Search). Mora One Search merupakan proses pengelolaan big data dan integrasi sistem yang dimiliki Kementerian Agama menuju satu pintu data digital,” terangnya.

“Kemenag memiliki data yang banyak dan besar. Data-data ini akan disistematisasikan. Mora One Search diharapkan menjadi jembatan untuk mengintegrasikan data serta informasi yang saat ini masih tersebar,” jelasnya lagi.

Selain itu, lanjut Nizar, Kemenag juga terus mengoptimalkan keberadaan Assesment Center. Assesment Center berguna untuk menyusun profil kompetensi ASN. Bila sudah tersusun profil apalagi sudah dimasukkan ke database, Kementerian Agama akan mudah menentukan pejabat-pejabat di Kementerian Agama.

Salah satu manfaat Assesment Center adalah mudah mendapatkan calon pejabat sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Harapannya, Kementerian Agama diisi para pejabat yang memang mempunyai keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan jabatannya. (quds)