Jakarta, KRSumsel – Diego Maradona abadi, setidaknya di sepakbola, atas warisan-warisan dan pengaruhnya. Ia juga bukan tanpa cela, khususnya di urusan luar lapangan.
Diego Maradona meninggal dunia di usia 60 tahun pada Rabu (25/11/2020) kemarin. Legenda sepakbola itu mengembuskan napas terakhir akibat henti jantung.
Di lapangan hijau, warisan dan pengaruhnya masih terasa hingga kini kendati ia sudah pensiun dari sepakbola profesional pada 1997. Bukan tanpa alasan ketika salah satu pemain terbaik dunia saat ini, Lionel Messi, masih dan bukan tak mungkin akan selalu dibandingkan dengan Maradona.
Namun Maradona juga bukannya tanpa cela. Jika di lapangan hijau kasus gol Tangan Tuhan masih bisa dilihat sebagai kecerdikan seorang yang genial, problemnya di luar lapangan tak seenteng itu.
Seperti diketahui ia cukup kesulitan mengatasi kecanduannya akan obat-obatan terlarang dan alkohol. Mantan pemain Barcelona dan Napoli itu juga sempat tersangkut kasus kekerasan terhadap kekasihnya.
Mantan pemain tim nasional Argentina Osvaldo Ardiles menyebut perjalanan hidup Diego Maradona menghadirkan tantangan yang sangat tidak mudah. Maradona sudah menjadi pusat perhatian sejak usia sangat belia dan itu menjadi kesulitan tersendiri untuknya.
“Menjadi Diego Maradona itu luar biasa indah. Tapi di sisi lain, tidak mudah sama sekali. Sejak di usia sangat muda, dia menjadi subjek media sepanjang waktu,” ungkap mantan rekan setim Maradona di Argentina itu kepada BBC.
“Dia tidak menjalani masa kecil yang normal, dia tak pernah punya masa-masa remaja yang normal. Semua orang ingin bersamanya, semua orang menginginkannya, jadi itu luar biasa sulit,” imbuh Ardiles, yang menjuara Piala Dunia 1978.(*)