

Pelaksana Tugas Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Toto Agustinus di Jayapura, Rabu, mengemukakan wilayah Papua yang berada pada ZOM 341 dan 339 sudah memasuki musim hujan, di antaranya adalah Kota Jayapura, Keerom bagian Utara, Kabupaten Jayapura bagian Timur Laut.
Selanjutnya, Kabupaten Jayapura, Sarmi bagian Selatan dan Tenggara, Tolikara bagian Utara dan Timur Laut, Waropen bagian Tenggara, Jayawijaya bagian Timur Laut. Pada musim hujan potensi kejadian hujan lebat akan mengalami peningkatan.
“Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan akan potensi kejadian bencana hidrometeorologi apabila terjadi hujan lebat dan angin kencang,” ujarnya.
Dia berharap warga juga memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran, untuk perahu nelayan perlu memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Kapal Tongkang, memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Selanjutnya, Kapal Ferry harus memperhatikan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Kapal berukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar perlu memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
Menurut dia, warga yang berdomisili di sekitar wilayah pesisir juga perlu mewaspadai gelombang tinggi dan angin. Selain itu, juga harus mewaspadai cuaca ekstrem.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada. Masyarakat diimbau untuk selalu memperbaharui update informasi cuaca melalui media sosial Info BMKG Papua,” katanya.(Anjas)