“Personel yang kita siapkan 1.167 untuk mengawal 1.700 tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandarlampung nanti,” kata Kabag Ops Polresta Bandarlampung Kompol Hakim Rambe, di Bandarlampung, Rabu.
Dia juga menyebutkan bahwa pihak kepolisian sudah memetakan titik TPS yang dianggap aman, rawan, sangat rawan dan khusus pada Pilkada Bandarlampung sehingga personelnya pun akan dibagi sesuai kondisi masing-masing lokasi tempat pemungutan suara.
“Untuk daerah yang lokasi TPS-nya dianggap aman, pihaknya menempatkan dua personel untuk empat TPS, sedangkan untuk daerah rawan dua personel dua TPS dan untuk titik yang sangat rawan dan khusus dua personel untuk satu TPS,” kata dia.
Kompol Hakim Rambe juga mengungkapkan bahwa dari 1.700 TPS di Bandarlampung, Polresta Bandarlampung telah memetakan 17 titik sebagai daerah rawan dan satu titik sebagai daerah khusus pada pilkada 9 Desember 2020.
“Ada 17 titik TPS yang sudah kita petakan sebagai daerah rawan. Untuk daerah khusus itu ada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 A Rajabasa, sementara titik yang sangat rawan di Bandarlampung tidak ada,” kata dia.
Dia menjelaskan bahwa daerah yang dipetakan sebagai titik rawan merupakan lokasi TPS yang telah memiliki sejarah, kemudian masyarakat di sekitar tempat pencoblosan merupakan basis pendukung dari salah satu pasangan calon.
Kabag Ops Polresta Bandarlampung itu juga mengungkapkan bahwa untuk mengamankan jalannya tahapan pencoblosan pada 9 Desember 2020, kepolisan telah menggelar simulasi pengamanan di TPS.
“Kita juga sudah melakukan simulasi pengamanan di TPS di Markas Komando (Mako) Brimob Polda Lampung,” kata dia.
Dia juga mengatakan, karena pilkada tahun ini masih dalam masa pandemi COVID-19 sehingga pihak penyelenggara pun telah menyiapkan bilik khusus bagi masyarakat yang bersuhu di atas 37.5 derajat Celsius.
“Jadi kami juga memastikan bahwa masyarakat yang bersuhu 37,5 derajat Celsius tidak boleh masuk ke TPS dan langsung diarahkan ke bilik khusus yang sudah disiapkan,” kata dia.(Anjas)