“Indonesia adalah negara demokrasi. Dalam kehidupan berdemokrasi, ada kesetaraan, keberagaman, dan harmoni,” kata Zulkifli Hasan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Pondok Pesantren Al Ghazaly, Kota Bogor, Minggu.
Menurut Zulkifli, dalam kehidupan berdemokrasi harus mengutamakan nilai moral dan hak azasi manusia.
Pada kesempatan tersebut, Zulkifli juga menceritakan kilas balik sejarah Indonesia, bahwa Indonesia sebelumnya dijajah oleh Belanda selama sekitar 350 tahun.
Zulkifli menjelaskan, sampai pada awal abad ke-19, baru kemudian muncul kesadaran nasional, untuk bersama-sama melawan penjajah.
Setelah itu, kata dia, muncul Sarikat Dagang Islam (SDI), kemudian muncul Sarikat Islam (SI). Dari Gerakan SI, melahirkan ormas-ormas keagamaan lainnya, seperti Muhammadiyah dan Al Wasliyah.
Menurut Zulkifli, di sisi lain, lahir gerakan Boedi Oetomo pada 1908, yang kemudian memunculkan gerakan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia.
Pergerakan perjuangan menuju kemerdekaan terus dilakukan. Pada rapat BPUPKI, tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato yang berisi Pancasila.
“Pancasila kemudian disepakati sebagai landasan filosofi negara Indonesia pada 18 Agustus 1945. “Pancasila menjadi landasan filosofi yang menyatukan bangsa Indonesia yang beragam,” katanya.(Anjas)