“Hanya 50 persen pelajar dari seluruh SMP yang ada di Pekanbaru yang kita ijinkan belajar tatap muka,” kata Pelaksana tugas Kepala Disdik Kota Pekanbaru Dr H Ismardi Ilyas MAg yang sedang berada di Jakarta saat dikonfirmasi ANTARA melalui seluler di Pekanbaru, Kamis.
Pembelajaran ini mulai disosialisasikan melalui Surat Edaran dengan nomor 800/Disdik.sekretaris.1/03399/2020 yang ditandatangani oleh Pelaksana tugas Kepala Disdik Kota Pekanbaru Dr Ismardi Ilyas MAg.
Ismardi mengatakan dalam tatap muka tersebut Disdik sudah menyusun pedoman pelaksanaannya tertuang dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan Satuan tugas COVID-19 dan disetujui Wali Kota selaku ketua satgas.
“Satu siswa bakal belajar tatap muka sekali dalam seminggu dengan waktu tiga jam,” katanya.
Kata dia pembelajaran tatap muka kali ini masih percontohan makanya khusus bagi SMP, itu pun hanya 50 persen sekolah yang ditentukan dan diseleksi oleh Disdik (dari 45 SMP negeri hanya sekitar 22 saja yang diijinkan).
Tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan semua guru serta siswa diimbau menerapkan 4M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
“Pertemuan tatap muka selama tiga jam itu dimaksimalkan untuk mengajari murid mata pelajaran sulit, dan mengumpulkan dan memberi tugas untuk dikerjakan di rumah selama sepekan,” tukasnya.
Vina (30) orang tua murid di Pekanbaru mengaku sudah mengetahui belajar tatap muka itu, namun tidak tahu pasti teknisnya.
Ia yang memiliki anak satu di SMP dan satu di SD tersebut menyambut baik kebijakan pemerintah untuk memulai tatap muka.
“Baguslah, saya sudah pusing mengajari materi sekolah anak-anak, tetapi belum tau pasti apakah semua tatap muka, dari edaran Disdik menyebutkan bertahap mulai PAUD, TK, SD dan SMP,” kata Vina.(Anjas)