Pasien Sembuh COVID-19 di Boyolali Jadi 1.019 Kasus

oleh

Boyolali, KRsumsel.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah itu hingga Kamis, yang dinyatakan sudah sembuh bertambah sembilan orang, sehingga totalnya menjadi 1.019 kasus.

Menurut Kepala Dinkes Boyolali dr Ratri S Survivalina di Boyolali, Kamis, sembilan orang yang dikonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali, dinyatakan sembuh tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan evaluasi menunjukkan hasil negatif.

Ia menjelaskan sembilan pasien sembuh COVID-19 tersebut antara lain pasien kasus konfirmasi positif ke-916 berinisial SRN asal Desa Potronayan, Kecamatan Nogosari, pasien kasus konfirmasi positif ke-1.113 SSN asal Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo.

Selain itu, pasien kasus konfirmasi positif ke-1.114 AFA asal Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, pasien ke-1.115 (MFR) asal Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, pasien ke-1.116 (TMI) asal Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, pasien ke-1.117 (HRO) asal Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, pasien ke-1.118 (NGI) asal Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, pasien ke-1.119 (BGO) asal Desa Karanggeneng, Keamatan Boyolali, dan pasien ke-1.127 (SPJ) asal Desa Klari, Kecamatan Karanggede.

Kesembilan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 itu, sudah dinyatakan sembuh, setelah berdasarkan hasil pemeriksaan evaluasi tes usap menunjukkan hasil negatif. Sehingga totalnya pasien sembuh menjadi 1.019 kasus atau sekitar 76,6 persen dari jumlah akumulasi terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1.330 kasus.

Ia menyebutkan jumlah terkonfimasi positif COVID-19 di Boyolali hingga Kamis ini, juga ada tambahan sebanyak 14 kasus sehingga menjadi 1.330 kasus. Sebagian besar dari 14 kasus tambahan tersebut muncul karena mempunyai kontak erat dengan kasus sebelumnya.

Jumlah positif COVID-19 sebanyak 1.330 kasus tersebut dengan rincian pasien yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 120 kasus, isolasi mandiri 136 kasus, dinyatakan sembuh 1.019 kasus, dan meninggal dunia 55 kasus atau angka kematian sekitar 4,1 persen.

“Boyolali nilai angka penyebaran COVID-19 masuk zona sedang atau warga orange,” katanya.

Kendati demikian, Dinkes Boyolali terus melaksanakan pemeriksaan tes usap terutama warga dari hasil skrining yang mempunyai kontak erat dengan pasien sebelumnya, untuk mencegah penyebaran penularan COVID-19 di Boyolali.

Selain itu, Dinkes juga meminta warga yang melakukan aktivitas di luar rumah selalu menjaga protokol kesehatan dengan 3 M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Jangan lupa selalu membawa hand sanitizer.

“Program gerakan masyarakat (Germas) cara hidup sehat selalu digalakan. Hal ini, cukup efektif untuk mencegah menularan virus Corona,” demikian  Ratri S Survivalina.(Anjas)