Menurut Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S Survivalina, di antara 45 kasus infeksi virus corona yang baru dideteksi ada 21 kasus yang belum diketahui sumber penularannya dan 24 kasus penularan dari pasien positif COVID-19.
Saat ini, menurut dia, masih ada 123 pasien COVID-19 yang menjalani perawatan dan 123 pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di Boyolali.
Ratri menjelaskan pula bahwa saat ini ada 16 klaster penularan COVID-19 yang masih aktif di Boyolali, yang mencakup klaster keluarga, klaster pelayanan umum, dan klaster les privat mengaji.
“Klaster keluarga terbanyak asal Desa Jeron Nogosari, dari hasil skrining ada 14 kasus yang terkofirmasi positif,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini wilayah Kabupaten Boyolali statusnya berada di zona oranye atau zona risiko sedang dalam peta risiko penularan COVID-19.
Dinas Kesehatan meminta warga tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona, utamanya melakukan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir usai aktivitas.(Anjas)