IAIN Palu Asah Keterampilan Perempuan Sigi Kembangkan Industri Rumahan

oleh

Sigi, Sulawesi Tengah, KRsumsel.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Provinsi Sulawesi Tengah mengasah keterampilan perempuan penyintas gempa dan likuefaksi Kabupaten Sigi, untuk mengembangkan potensi industri rumahan kala pandemi COVID-19, dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga.

“Perempuan menjadi satu komponen masyarakat dalam kehidupan sosial ekonomi yang paling terdampak pascagempa 28 September 2018 dan pandemi COVID-19, maka IAIN Palu turut memberikan kepedulian dalam rangka membantu pemerintah untuk meringankan beban perempuan, dengan memulai melakukan kegiatan peningkatan kapasitas perempuan yang tujuannya untuk membangun ketahanan perempuan di situasi kebencanaan,” kata Kepala Pusat Studi Gender IAIN Palu, Dr Rustina, di Sigi, Sabtu, dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan perempuan mengembangkan industri rumahan (home industri), berlangsung di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru.

Rustina menerangkan, untuk mengembangkan keterampilan industri rumahan, Pusat Gender IAIN Palu bekerja sama dengan Dharma Wanita IAIN Palu yang dipimpin oleh Andi Dara Dewi, melatih perempuan membuat produk bernilai ekonomi.

Lewat sinergi itu, sebut Rustina, perempuan Sigi di Kecamatan Sigi Biromaru, dilatih membuat keripik, dan makanan olahan lainnya yang bernilai ekonomis.

Selain itu, perempuan di wilayah tersebut, kata dia, juga dilatih melakukan budidaya tanaman dengan memanfaatkan pekarangan rumah, meliputi kegiatan pelatihan merangkai bunga, pembuatan taman.

“Kami juga telah melatih kelompok perempuan untuk membuat sabun mandi dan sabun cuci, agar mereka tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membeli sabun mandi dan sabun cuci di pasar atau di pedagang eceran,” sebutnya.

Ia mengemukakan bahwa, kegiatan peningkatan kapasitas perempuan untuk membangun ketahanan di situasi kebencanaan, merupakan bentuk pengabdian terhadap masyarakat oleh IAIN Palu.

“IAIN Palu sebagai salah satu perguruan tinggi dalam menjalankan tri darma, berkewajiban untuk mengabdi kepada masyarakat, hal ini yang menjadi dasar kami untuk membantu komponen perempuan di Kecamatan Sigi Biromaru,” ujar Rustina.

Berkaitan dengan hal itu, Ketua Dharma Wanita IAIN Palu Andi Dara Dewi mengatakan, pelatihan untuk pembangunan ketahanan dan ketangguhan perempuan merupakan salah satu program rutin lembaga yang dipimpinnya.

“Ini adalah program yang kami kolaborasi dengan Pusat Studi Gender IAIN Palu,” ungkap dia.

Menurut dia pelatihan keterampilan perempuan sangat penting dilakukan, selain berdampak pada peningkatan SDM dan keterampilan, serta ketahanan ekonomi rumah tangga, juga menjadi salah satu solusi untuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan.

“Program ini menjadi salah satu langkah pencegahan kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di rumah tangga atau KDRT. Kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga, biasanya disebabkan oleh persoalan ekonomi,” ujarnya.

Terkait hal itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Palu, Dr Abidin Djafar mengutarakan IAIN Palu lewat program pengabdian terhadap masyarakat, berupaya membantu kelompok perempuan di Sigi untuk keluar dari persoalan yang melilitnya.

“Belum hilang persoalan pascabencana 28 September 2018 silam, kini warga kembali terlilit dengan sejumlah persoalan karena adanya pandemi COVID-19, termasuk komponen perempuan turut merasakan problem-problem itu. Olehnya, IAIN Palu sebagai representatif negara mencoba mengeluarkan perempuan dari persoalannya,” ungkap Dr Abidin Djafar.

Ia menegaskan bahwa, pengabdian IAIN Palu kepada masyarakat menjadi satu keniscayaan bagi perguruan tinggi termasuk lembaganya.

Di Kabupaten Sigi ada beberapa desa binaan IAIN Palu di antaranya, Desa Loru dan Desa Pombewe. IAIN Palu terus memberikan perhatian serius terhadap desa-desa binaannya.(Anjas)