“Pengembangan kolaborasi pengelolaan zakat untuk mengurangi kemiskinan dan penanganan COVID-19 menjadi agenda penting untuk dilaksanakan,” kata Menag saat memberi sambutan pada peluncuran kolaborasi Program BAZNAS-IsDB secara daring, di Jakarta, Kamis.
Menag mengatakan kolaborasi antarinstitusi adalah keniscayaan yang nantinya tertuang dalam program, terutama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan umat.
“Sejalan dengan spirit penguatan ekosistem pemberdayaan zakat, maka regulasi, manajemen organisasi, komitmen kelembagaan, indeks literasi, akses layanan, komunikasi publik, dan tanggung jawab sosial lembaga pengelola zakat juga harus semakin diperkuat agar membawa dampak yang signifikan,” katanya.
Ia mengatakan BAZNAS sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang mengurusi pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya memang seharusnya mengembangkan jaringan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“Saya menyambut baik kolaborasi yang dijalin Baznas dengan Islamic Development Bank (IsDB). Sepuluh tahun yang lalu, kolaborasi BAZNAS juga telah terjalin dengan Islamic Research And Training Institute (IRTI) yang berada di bawah naungan IsDB dan juga dengan IsDB sendiri,” katanya.
Adapun kolaborasi BAZNAS dan IsDB itu bergerak dalam bidang dana hibah pendampingan teknis untuk integrasi zakat dan komunitas berbasis program pengurangan kemiskinan, demikian Fachrul Razi.(Anjas)