Pemkot Pekanbaru Antisipasi Klaster Baru COVID-19 Usai Cuti Bersama

oleh

Pekanbaru, KRsumsel.com – Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan pemantauan tingkat kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat, pada hari pertama kerja pascalibur panjang dan cuti bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Hari ini semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di cek tingkat kehadiran pegawainya oleh tim yang sudah dibentuk,” kata Kepala Hubungan Masyarakat Kota Pekanbaru Masirba Sulaiman kepada ANTARA di Pekanbaru, Senin.

Masirba mengatakan Kepala OPD sudah diingatkan Wali Kota Pekanbaru sebelumnya agar bertanggung jawab melarang para stafnya ke luar daerah. Jika ada yang melanggar akan dikenai sanksi administrasi.

“Seperti saya di OPD kehumasan, pada hari ini, saat pertama masuk kerja sudah mengecek tingkat kehadiran staf 100 persen,” katanya.

Sedangkan untuk OPD lainnya, lanjut dia, tim juga melakukan pemantauan absensi kehadiran. “Tetapi sejauh ini laporan kehadirannya belum saya terima,” katanya.

Dikatakannya evaluasi kehadiran ini dilakukan sejalan dengan adanya surat edaran Wali Kota Pekanbaru belum lama ini tentang pelarangan ke luar daerah bagi ASN dan keluarga saat libur bersama. Dengan tujuan memutus mata rantai penularan COVID-19.

“Selain itu, upaya pelarangan keluar daerah oleh wali kota untuk mencegah munculnya klaster liburan,” katanya.

Dengan pelarangan itu, lanjutnya, didapati hasil evaluasi bahwa warga Pekanbaru khususnya dan Riau umumnya hanya memanfaatkan liburan ke objek wisata lokal, salah satunya di Pantai Koneng Dumai.

“Dari hasil diskusi kami tadi ada fenomenal baru dalam liburan masa pandemi, dimana 60 persen warga Pekanbaru yang biasa liburan ke Sumbar, beralih berkunjung ke Dumai menjajal tol Pekanbaru-Dumai dan balik hari tanpa menginap,” katanya.

Ia mengatakan ini cara wisata yang mengindahkan protokoler kesehatan, dimana masyarakat tidak mengunjungi daerah zona merah COVID-19, dan mengindahkan larangan pemerintah demi memutus mata rantai penularan.

Selain itu, lanjut dia, secara tidak langsung hal ini juga sudah berdampak pada menurunnya tren penambahan kasus baru konfirmasi positif COVID-19 di Pekanbaru,meski belum dilakukan penelitian, tetapi faktanya demikian.

“Kita juga menerima kabar baik dari Diskes Pekanbaru bahwa penambahan kasus COVID-19 di daerah ini menurun sejak Jumat, hingga Minggu, dari sebelumnya 115 per hari menjadi 66 orang, bahkan hanya 25 orang saat Ahad (1/11),” katanya.

Namun demikian, ia berharap masyarakat Pekanbaru tetap waspada dan tidak lengah untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan, yaitu 4M, menggunakan masker setiap keluar rumah, rajin mencuci tangan saat beraktivitas, menjaga jarak jika bertemu orang dan menghindari kerumunan.

“Karena peran dan kepedulian masyarakat adalah salah satu cara yang jitu menyukseskan upaya pemerintah untuk memberantas wabah COVID-19 di Bumi Lancang Kuning,” tukasnya.(Anjas)