Jakarta, KRSumsel – Tim dayung terus menggenjot persiapan menuju Olimpiade Tokyo 2021. Menatap itu, mereka juga kesulitan mencari sparing tanding berkualitas.
Program pelatnas dayung cabang rowing dipusatkan di waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Total ada sembilan atlet yang disiapkan untuk mengambil tiket Olimpiade yang berlangsung di Korea dan Swis, pada April serta Mei 2021.
Tapi tim dayung terkendala dengan sparing partner dalam latihan. Bagaimanapun, kondisi wabah COVID-19 yang masih berkepanjangan menyulitkan mereka mengirim para pedayung untuk Training Camp (TC) di luar negeri.
Padahal menilik persiapan multievent sebelumnya, rowing termasuk yang rajin uji coba ke negara-negara Eropa. Baik itu persiapan untu SEA Games, Asian Games, maupun Olimpiade.
“Ya, ini jadi tantangan juga buat kami karena dengan latihan di dalam negeri untuk mengukur kemampuan dengan sparring partner kurang. Kalau di luar (negeri) kan banyak dan secara kompetitor ada,” kata pelatih nasional rowing Muhammad Hadris kepada detikSport, Senin (2/11/2020).
“Kalau sesama atlet lokal, seperti Memo misalnya, secara kualitas sudah di atas teman-temannya, pasti dipikirannya semampunya saja. Toh, kompetisi juga masih jauh. Tapi kalau di luar negeri tidak bisa begitu. Langsung kelihatan kompetitifnya.”
“Tapi tetap kami tekankan, kami pasang target. Artinya, kami sampaikan kepada mereka jika mau lolos olimpiade, maka seperti ini dayungnya, targetnya segini, jadi masing-masing atlet tak lengah. Seperti Memo, zona sekian, target harus sekian, dan sekarang dia sudah perlahan melewati,” dia mengungkapkan.
Meskipun begitu Hadris menjelaskan, progres latihan atletnya saat ini cukup meningkat meski sempat ada sedikit kendala. “Awal-awal kami sempat khawatir karena pandemi kan makanya sempat skip latihan di Maret, tapi sekarang latihan sudah normal dan berprogres,” dia menuturkan.
“Bahkan, daya tahan mereka meningkat semua dan target yang kami rencanakan sudah tercapai. Artinya, dari 9 atlet sudah 95 persen tercapai dalam memenuhi fisik mereka,” dia menuturkan.
“Aplikasinya saat ini tinggal memantapkan daya tahan aerobiknya, termasuk latihan beban dan power. Sementara untuk irama lomba baru akan kami bangun tahun depan. Tentu itu dibutuhkan perencanaan yang lebih khusus karena masik kompetisi,” tuturnya.(*)