

“Pengalaman kami berkelana kemana-mana, Islam itu adalah agama sangat lentur dalam menghargai keragaman dan memberikan ruang adat untuk berkembang,” kata Zulkieflimansyah saat menerima silaturahim tokoh adat, agama dan budaya se-Pulau Lombok yang tergabung dalam Lombok Mercusuar dan juga Laskar Sasak yang berlangsung di Pendopo Gubernur NTB di Mataram, Sabtu.
Bang Zul, sapaan akrabnya, kemudian membahas perhelatan internasional yang akan segera berlangsung di NTB, yakni MotoGP Mandalika 2021. Dalam hal ini, ia memotivasi tokoh-tokoh yang hadir agar turut mendukung progres pembangunan sirkuit hingga kesuksesan gelaran tersebut nantinya.
Bang Zul juga tak ingin anak-anak NTB kelak hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri. Untuk itu, hadirnya program beasiswa luar negeri diharapkan dapat membuat anak-anak muda NTB lebih percaya diri dan memiliki wawasan yang luas.
“Percuma pakai pakaian adat panjang sampai semeter, dua meter, tapi hatinya tidak berpihak pada lokal. Percuma kerisnya panjang-panjang kalau ternyata tidak punya keberanian juga membela masa depan anak cucu kita,” kata Bang Zul, dalam acara yang juga dihadiri Staf Khusus Wakil Presiden (Wapres) Dr Mohammad Mashudi, Kapolda NTB Irjen Polisi M Iqbal.
Ia pun berjanji bahwa pintu pendopo akan selalu terbuka untuk menyambut masyarakat demi ikhtiar membangun NTB yang Gemilang. Tak lupa, Bang Zul mengapresiasi Lombok Mercusuar yang telah menyatukan hati para tokoh-tokoh yang ada di Pulau Lombok.
“Kita yakin, dengan adanya Lombok Mercusuar kita punya tuntutan, kita punya arahan, sehingga kita punya tempat kembali guyub, duduk bersama, hidup tentram menghadirkan kesejahteraan, kemakmuran bagi Pulau Lombok, NTB, Indonesia, bahkan dunia di masa yang akan datang,” katanya.
Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal menekankan pentingnya menjunjung tinggi kearifan lokal dan adat istiadat yang begitu beragam di Indonesia.
“Sangat luar biasa beraneka ragam, saya kaitkan dalam konsep kepolisian sebagaimana Polri di dalam memelihara ketertiban, kami sangat tidak bisa lepas dari kearifan lokal tersebut,” ujarnya.
Begitu juga dengan Suku Sasak yang disebutnya telah eksis dari zaman nenek moyang dan dikenal berkat keakrabannya. Ia pun mengimbau agar masyarakat Sasak dapat terus menjaga keharmonisan dan kerukunan antarsesama suku dan juga suku-suku lainnya.
“Silaturahim itu penting. Oleh karena itu Polri senjatanya bukan KUHP, bukan hukum, borgol, water cannon, bahkan pistol. Namun, senjata paling utama adalah silaturahim dan komunikasi dengan hati yang lurus,” ujar Iqbal.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah NTB Wahyudi Adi Siswanto menyampaikan dua hal terkait pentingnya menjalin silaturahim dan kaitan seni budaya dalam penegakan peraturan-peraturan daerah.
“Pentingnya silaturahim yang merupakan wujud dari kasih sayang ini, jadi sehebat apapun ilmu, wujudnya adalah kasih sayang,” ujar Wahyudi.
Selain itu, ia menyinggung peran seni dan budaya dalam mendukung penegakan peraturan. Menurutnya, seni dapat menjadi media untuk mengampanyekan hal-hal positif yang tentunya akan lebih mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat. Ia pun mencontohkan musik yang mengajak orang-orang untuk patuh memakai masker saat beraktivitas.
“Jadi memakai masker bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi persoalan kepatuhan terhadap adat dan dengan begitu maka kita sudah dibataskan atau dipagari dari hal-hal yang tidak baik,” katanya.
Perwakilan tokoh adat, Lalu Bayu Windia, mengapresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Gubernur NTB yang memberikan perhatian terhadap kebudayaan yang ada di NTB. Untuk itu, berharap seluruh masyarakat dapat terus memberikan perhatian kepada adat budaya dan juga agama.
TGH Kudri Abdullah, mewakili tokoh agama, menyampaikan rasa terima kasihnya dapat menyapa dan bersilaturahim dengan seluruh tokoh adat, budaya dan agama se-Pulau Lombok. Bersama antarlintas tokoh, Ia bertekad menyatukan visi guna mengharmoniskan antara tokoh adat, tokoh budaya dan juga tokoh agama.
“Agama akan kuat kalau ditopang oleh adat dan budaya. Sebaliknya, adat dan budaya akan selamat kalau ditopang oleh agama,” katanya. (Anjas)