

“Kami bersama Bapak Gubernur, semua program atau ‘planning’ dan keuangan atau ‘costing’ ada kontrolnya. Program kontrolnya semua di Bappelitbangda dan keuangan kontrolnya di BKAD,” kata dia dalam keterangannya di Makassar, Sabtu.
sistem dalam perusahaan korporasi yang salah satunya terkait dengan penilaian kinerja, katanya, dilakukan dalam setahun dua kali.
Orang nomor dua di Sulsel itu, menjelaskan terkait dengan metode Work Breakdown Structure (WBS) atau struktur dalam perencanaan suatu pembangunan.
Menurut dia, sistem WBS yang merupakan suatu metode pengorganisasian proyek menjadi struktur pelaporan hierarkis sehingga penting dilakukan.
Ia mengatakan WBS digunakan untuk melakukan “breakdown” atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail.
“WBS harus dibuat oleh Bappelitbangda yang membuat program untuk sasaran, Money Follow The Program. Bappelitbangda juga merupakan ‘remote’ semua kasubag program OPD, sehingga pengendali program ada di Bappelitbangda. Sementara OPD lain adalah teknis pelaksana dan pemberi input dalam program,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Bappelitbanda Sulsel Junaedi mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa langkah untuk mengefektifkan dan mengoptimalkan pelaksanaan program yang diharapkan.
Ia menjelaskan Sulsel sudah menekan program yang jumlahnya ribuan, kini hanya tersisa ratusan yang masuk program prioritas pada 2021.
“Jadi ada 20 indikator program yang telah ditetapkan. Artinya jika ada program dari OPD yang tidak sesuai dengan yang 20 itu, maka tidak akan dijalankan,” kata dia. (Anjas)