

“Lewat kartu prakerja, pemerintah memberikan skill bagi yang menjadi peserta,” kata Erny Tumundo yang dihubungi di Manado, Kamis.
Tenaga kerja yang telah menikmati insentif kartu prakerja ini berasal dari 15 kabupaten dan kota, yang didominasi peserta dari Kota Manado.
Dia mengatakan kartu prakerja ini dikelola oleh Project Management Office (PMO) yang menjalankan program ini secara penuh, termasuk menentukan Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan menjalankan pelatihan kerjanya.
Dalam melaksanakan program, sudah ada 11 mitra kerja yang terdiri atas delapan platform digital atau marketplace yakni Tokopedia, Bukalapak, Ruang Guru, MauBelajarApa, Sekolah.mu, Pintaria, Pijah Mahir, dan tiga mitra pembayaran seperti PT BNI (Persero), LinkAja, dan OVO.
Skema kartu prakerja ditujukan kepada setiap WNI yang berusia di atas 18 tahun dengan catatan tidak sedang menjalani pendidikan formal, para masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan bagi pegawai yang ingin meningkatkan keterampilan.
Para peserta nantinya bisa mendapatkan skill baru (skilling), meningkatkan keterampilan di bidang yang ditekuni (upskilling), dan keterampilan baru (reskilling).
Melalui kartu prakerja ini, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp10 triliun untuk sekitar dua juta penerima manfaat. Dalam implementasinya nanti pemerintah memberikan bantuan biaya pelatihan hingga Rp7 juta per peserta sekali seumur hidup. Bantuan tersebut sebagai modal pelatihan bagi setiap satu peserta yang dibayarkan langsung kepada lembaga pelatihan melalui platform.
Kartu prakerja dilaksanakan secara online dan tatap muka alias offline, para peserta bisa mengakses website www.prakerja.go.id untuk mencari informasi pelatihan.
Pada program ini juga ada pilihan program pelatihan seperti 3-in-1 (three in one) yaitu pelatihan, sertifikasi, dan penempatan yang tepat untuk pencari kerja. (Anjas)