“Kami terus melakukan sosialisasi dan menginformasikan mengenai EEWS kepada masyarakat sebagai salah satu upaya mitigasi bencana,” kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu.
Dengan sosialisasi yang intensif, kata dia, diharapkan akan makin meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai alat peringatan dini gempa generasi terbaru tersebut.
“Pada saat ini sistem peringatan dini gempa generasi terbaru ini telah terpasang dan terinstalasi dengan baik di Kantor Stasiun Geofisika Banjarnegara,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa alat tersebut merupakan perangkat terintegrasi yang akan memberikan informasi peringatan dini terkait gempa. Instalasi alat tersebut telah dilakukan sejak 15 Juli 2020 dan hingga saat ini berfungsi dengan baik.
Menurut dia, alat deteksi tersebut merupakan jenis baru yang dilengkapi sensor yang akan mendeteksi gelombang seismik yang ditimbulkan akibat adanya aktivitas gempa tektonik. Setelah alat tersebut mendeteksi adanya gelombang seismik maka akan terdapat data yang diolah oleh perangkat lunak dalam sistem.
“Nantinya sistem akan memberikan notifikasi terkait informasi gelombang seismik. Receriver alat tersebut ada di kantor Stasiun Geofisika Banjarnegara namun sensornya tersebar di sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah,” katanya.
Sensor dimaksud ada di wilayah Kebumen, Banyumas, Pekalongan, Brebes, Batang, Jepara, Demak, Purworejo, Surakarta, Salatiga, Magelang dan beberapa tempat lainnya.
Dia juga menambahkan bahwa alat deteksi gempa jenis baru ini memiliki beberapa kelebihan dalam memberikan peringatan dini.
“Jadi secara sederhana sebelum guncangan gempanya dirasakan akan ada notifikasi alarm peringatan dini. Gelombang gempa atau seismik secara umum ada dua yaitu gelombang P dan S. Gelombang P biasanya lebih cepat sampai ke sensor, kemudian disusul kemudian oleh gelombang S. Nah algoritma perangkat ini akan menghitung selisih waktunya yang kemudian akan diinfokan dalam bentuk peringatan dini,” katanya.
Pihaknya berharap keberadaan alat tersebut akan berkontribusi positif dalam upaya pengurangan risiko bencana di wilayah setempat. (Anjas)