Kasus COVID-19 di Nusa Tenggara Barat bertambah menjadi 2.022

oleh
kenali-istilah-covid-19-ini-agar-tak-panik-tanggapi-pemberitaan_m_182547

Mataram, KR Sumsel – Jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai 2.022 dengan adanya penambahan 36 kasus baru pada Kamis.

“Perinciannya, 1.266 orang sudah sembuh, 110 meninggal dunia, serta 646 orang masih positif dan dalam keadaan baik,” kata Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas COVID-19 Nusa Tenggara Barat HL Gita Ariadi di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan jumlah kasus infeksi virus corona tipe baru di Kota Mataram tercatat paling banyak di antara 10 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat.

Menurut dia, di Kota Mataram total ada 874 pasien COVID-19 dengan perincian 533 orang sudah sembuh, 284 masih dalam penanganan, dan 57 orang meninggal dunia.

Di urutan kedua ada Kabupaten Lombok Barat dengan 479 pasien COVID-19; 277 orang sudah sembuh, 172 masih dalam penanganan, dan 30 orang meninggal dunia.

Lombok Timur berada di posisi ketiga dengan 184 pasien COVID-19; 123 orang sudah sembuh, 53 masih dalam penanganan, dan delapan orang meninggal dunia.

Selain itu kasus COVID-19 tersebar di Kabupaten Lombok Tengah (151), Kabupaten Sumbawa (75), Kabupaten Lombok Utara (63), Kota Bima (48), Kabupaten Dompu (44), Kabupaten Sumbawa Barat (16), dan Kabupaten Bima (35).

Di antara pasien COVID-19 yang ada di Nusa Tenggara Barat ada lima warga negara asing dan 48 orang dari luar wilayah provinsi.

Gita mengatakan bahwa petugas kesehatan masih melakukan pelacakan kontak guna mendeteksi penularan COVID-19 dan upaya-upaya pencegahan penularan terus dijalankan.

“Hingga saat ini penularan COVID-19 masih terus terjadi. Ini menunjukkan bahwa penularan virus ini masih belum dapat dikendalikan dengan baik,” katanya.

​​​​​​​

Dia menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam upaya pengendalian penularan COVID-19, di antaranya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker saat di luar rumah, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan, serta menjalankan pola hidup bersih dan sehat.

“Protokol kesehatan dan pencegahan ini harus terus kita terapkan secara disiplin dan ketat sampai vaksin atau obat COVID-19 ditemukan agar kasus positif baru dan korban meninggal dapat benar-benar kita tekan dan hentikan,” katanya. (anjas)