Muba, KRSumsel.com – Adanya proyek Pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Muba yang diduga dikerjakan oleh koneksi anggota dewan sendiri. Beberapa asosiasi kontraktor lokal yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) angkat bicara.
Andip Apriansyah, SH selaku perwakilan seluruh kontraktor yang ada di Muba kepada awak media, Rabu (29/07/2020) mengatakan. Terkait pokok pikiran dewan (pokir) itu kita kurang jelas. Termasuk undang-undangnya apa.
“Kepada rekan-rekan DPRD Muba. Kami sendiri pengusaha lokal yang saat ini sangat menjerit dengan adanya pendemi Covid-19 ini. Seluruh kontraktor yang berada di Muba menjerit dengan tidak adanya paket proyek. Sebab paket proyek sudah habis oleh pokir tersebut, ” ujar dia.
Sambung dia, bagaimana lagi kami mau mencari nafkah untuk anak istri atau makan. Sesuai dengan Undang-Undang jasa konstruksi, kami ini harus diperdayakan.
“Apabila dalam waktu dekat ini tidak ada solusi. Kami akan melakukan demo besar – besaran, mungkin setelah lebaran idul adha di minggu pertama. Kami akan mengirim surat ke Polres Muba guna meminta ijin demo ke gedung DPRD Muba, ” jelas dia.
Lebih lanjut ungkap Andip. Kami mohon disampaikan kepada Ketua DPRD Muba. Kami akan melakukan aksi demo, yang sudah lelang silahkan bila perlu kita cabut server. Kalau ini tidak bisa damai. Bila perlu kami akan melakukan aksi demo ini dengan tidak damai.
“Rencana kami akan membawa masa kurang lebih 300 orang. Termasuk pekerja- pekerja tukang yang akan kami bawa. Tentunya dalam aksi demo nanti tetap akan mematuhi protokes covid -19. Baik itu memakai masker, jaga jarak dan membawa hand sanitizer, ” beber dia.
Harap Andip, untuk seluruh kontraktor di Muba, agar kiranya anggota DPRD Muba bisa membina kontraktor lokak di Muba. Kami hanya berjumlah 60 orang, tolong bina sesuai dengan fungsi kami.
“Saya harap apabila anggota DPRD yang mempunyai 4 paket pokir. Mohon diberikan 2 paket untuk kami. Nantinya akan kami atur untuk dibagikan kepada anggota-anggota kami, ” pungkasnya.(AS)
