Dikeroyok Saat Makan Di Bawah Jembatan Ampera, Riki Lapor Polisi

oleh
WhatsApp Image 2020-07-29 at 15.00.49

PALEMBANG, KR Sumsel – Tanpa sebab yang pasti Aldi warga Lorong Karang Tuah, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang bersama temannya nekat melakukan pengeroyokan terhadap Riki Ardian (19).

Akibatnya warga Lorong Serengam II, Kecamatan Ilir Barat (IB) II Palembang mengalami luka pada bagian wajah hingga harus berobat ke Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Palembang.

Atas kejadian itu korban ditemani orang tua mendatang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang untuk melaporkan Aldi dan temannya.

Menurutnya kejadian itu berawal saat ia sedang makan bersama empat orang temannya di warung yang terletak di Jalan Pasar 16 Ilir, tepatnya di bawah jembatan ampera dekat wisata kuliner sungai Musi, Kecamatan Ilir Timur (IT) I Palembang, Senin (27/7) sekitar pukul 21.30 WIB.

“Waktu itu saya sedang makan bersama teman, kemudian datang pelaku bersama sembilan temannya,” ujarnya, Rabu (29/7). Tanpa basa-basi lagi pelaku bersama satu temannya langsung memukul dengan tangan kosong.

“Saya tidak tahu sebab dia memukul saya, tapi sebelum aksinya itu saya dengan pelaku ini sempat selisih paham. Mungkin dari sana dia kesal hingga nekat memukul saya dengan satu temannya yang saya tidak tahu,” katanya.

Namun aksi itu bisa diredam oleh teman-teman korban maupun pelaku. “Saya tidak terima aksi pengeroyokan yang dilakukannya itu bersama satu temannya sehingga saya harapkan laporan saya dapat ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polrestabes Palembang Iptu Marwan membenarkan adanya laporan korban di SPKT Polrestabes Palembang dengan nomor laporan : LPB / 1556 / VII / 2020 / SUMSEL / RESTABES / SPKT.

“Laporan korban sudah diterima oleh petugas piket SPKT Polrestabes Unit I yang diterima langsung oleh Brigadir Polisi Afrizal dan ditandatangani oleh Ipda Ahmad Tamimi, selanjutnya laporan korban akan diserahkan ke Unit Reskrim untuk ditindaklanjuti,” tukasnya. (anjas)