Kepala BKKBN Sumsel Nopian Andusti di Palembang, Senin, mengatakan, jika target tersebut tercapai maka BKKBN Sumsel turut andil dalam pencapaian target nasional sebanyak satu juta akseptor KB.
“BKKBN Sumsel akan bermitra dengan Korem dan Kodim untuk mencapai target ini, selain tentunya juga menggandeng mitra strategis lainnya seperti para bidan,” kata dia.
Ia mengatakan layanan serentak satu juta akseptor ini bertujuan menggairahkan kembali program KB, selain itu untuk mencegah putus pakai bagi peserta unmeed need di Sumsel.
Seperti diketahui, dalam dua bulan terakhir lantaran pandemi COVID-19 membuat terjadinya penurunan jumlah peserta MKJP sebesar 30 persen. Hal ini dikarenakan banyaknya fasilitas kesehatan yang tidak beroperasi atau ditutup untuk mencegah penyebaran virus corona.
Oleh karena itu, setelah diberlakukannya kondisi normal baru (new normal), BKKBN gencar mendorong masyarakat untuk segera ber-KB dengan MKJP yakni implant, IUD , tubektomi ataupun vasektomi.
“Kami pun kini menyosialisasikan BKKBN Baru dengan cara baru dan semangat baru yang diapresiasi positif oleh Gubernur Sumsel,” kata dia.
BKKBN Sumsel optimistis target tersebut dapat tercapai di 17 kabupaten/kota di Sumsel, dengan memberikan pelayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) atau pun metode kontrasepsi non jangka panjang untuk menekan angka kelahiran bayi dari ibu usia subur (TFR).
Sementara ini, Sumsel mengalami penurunan angka TFR dari 2,8 (rata-rata bayi yang lahir dari ibu usia subur yakni dua orang hingga tiga orang) menjadi 2,3, tapi angka tersebut harus diturunkan lagi menjadi 2,1 agar target secara nasional dapat tercapai.
“Kami mengajak semua pihak terkait untuk bekerja sama, karena penurunan angka kelahiran ini tidak bisa dilakukan BKKBN sendiri tapi harus bersama-sama,” kata dia. (anjas)