Jakarta, KRSumsel.com – Komedian Anwar BAB merupakan salah satu dari publik figur yang menyandang gelar S2. Meski begitu, Anwar tetap mantap memilih bekerja di dunia hiburan Tanah Air.
Tentunya komedian yang mirip dengan Ruben Onsu ini menjelaskan alasan dirinya kini menjadi entertainer. Hal itu diceritakan Anwar saat ditemui di Gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2020).
“Iya karena kalau dulu kan aku nggak ada basic yang kayak di TV dan nggak kepikiran bakalan kayak di TV begini. Dulu itu background aku ya orang biasa. Keluarga aku nggak ada yang artis terus ya sudah akhirnya ngambil kuliah yang memang pasti buat kehidupan ke depannya ya sudah kuliah S1 selesai terus S2,” ujar Anwar.
“Terus tiba-tiba setelah itu pintu rezeki aku di dunia entertainment kebuka semuanya. Yang tadinya cuma mau masak tiba-tiba jadi host, terus tiba-tiba jadi komedian. Terus tiba-tiba main film, main sinetron,” tuturnya.
Pada awal kariernya, Anwar pun banyak belajar dan berusaha untuk tampil secara apik di televisi. Semua itu dilakukan semata-mata untuk menjalani pekerjaan yang kini membesarkan namanya.
“Terus aku pikir ya, ya sudah. Aku mikir kalau Allah sudah ngasih jalan, berarti Allah sudah ngasih tempat nih tinggal kita gimananya,” ujarnya.
“Akhirnya mau nggak mau dan harus ya sudah aku gunain kesempatan itu, aku belajar learning by doing. Ya sudah akhirnya sampai ada di posisi sekarang gitu,” jelasnya.
Meski begitu, Anwar merasa pendidikan yang telah ia tempuh bertahun-tahun bukan menjadi hal yang sia-sia.
“Gue bilang semuanya nggak ada yang sia-sia, Allah sudah nyiptain kita sudah bikin jalan kita nggak ada yang sia-sia. Pasti ada yang bermanfaat dan sekarang alhamdulillah ketika aku di komedi nanti diselip-selipin ilmu aku yang bisa masak dan buat ke orang-orang,” tuturnya.
Selain itu, pendidikan pun menjadi suatu hal yang penting untuk Anwar. Baginya, pendidikan merupakan bekal penting yang tak akan habis diterpa waktu.
“Kalau menurut aku, itu (pendidikan) penting banget. Karena ilmu itu kita nggak pernah ada baiknya terus kayak bekal. Ibaratnya gini, kalau kekayaan ada habisnya kan kalau memang kita nggak bisa nempatin sebaik-baiknya. Tapi kalau pendidikan nih itu kan sampai kapan pun jadi bekal kita ke depannya,” tutup Anwar.(*)
