Upacara Penerimaan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY dan Yonif 125/Simbisa

oleh
PHOTO-2020-06-12-14-31-57

KRSUMSEL.com – (Merauke). Korem 174/ATW (Merauke) selaku Kolakops Rem 174 Sektor Selatan menggelar upacara penerimaan Satgas Pamtas RI-PNG Batalyon Infanteri Mekanis 516/Caraka Yudha (Yonif Mekanis 516/CY) dan Yonif 125/Simbisa di Pelabuhan Yos Sudarso Merauke, Papua, Jumat (12/6/2020).  Bertindak sebagai Inspektur Upacara yaitu Bupati Merauke Frederikus Gebze dengan Komandan Upacara Dansatgas Yonif Mekanis 516/CY Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin.

Upacara penerimaan Satgas Pamtas RI-PNG kali ini agak berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu, dikarenakan saat ini di Merauke masih berstatus siaga terhadap penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, Kolakops Rem 174 bekerjasama dengan Tim Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Kab. Merauke bersama dinas terkait menjadi garda terdepan dalam menyambut kedatangan satgas dengan melakukan pemeriksaan dan sterilisasi saat personel maupun materiil yang akan diturunkan dari KRI Banda Aceh.

Bupati Merauke Frederikus Gebze dalam amanatnya menyampaikan beberapa penekanan dari Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab bahwa wilayah perbatasan merupakan garis terdepan yang memiliki nilai strategis terhadap aspek pertahanan dan keamanan serta kedaulatan suatu negara. Sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, bahwa wilayah perbatasan memiliki kerawanan yang harus diwaspadai dari berbagai ancaman, seperti illegal logging, illegal minning, human trafficking, pelintas batas, kriminal bersenjata, penyelundupan narkoba, miras dan lain sebagainya.

“Oleh karena itu, kalian harus selalu waspada, laksanakan patroli keamanan maupun patroli pemeriksaan patok batas di sektor tanggungjawab masing-masing serta ciptakan stabilitas keamanan di sepanjang perbatasan,” tegasnya.

Frederikus Gebze menekankan bahwa selama penugasan agar memperhatikan protokol kesehatan, menjaga hidup sehat, memelihara kondisi fisik dan daya tahan tubuh. Selain menjalankan tugas sebagai pasukan pengamanan pebatasan, personel satgas harus membantu pemerintah daerah dalam memberikan pemahaman yang benar tentang social distancing serta kebiasaan hidup sehat, sehingga dapat membantu menghentikan penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat melalui koordinasi dengan aparat Kowil dan pemerintah daerah setempat.

“Ingat, kehadiran kalian harus memberi kebaikan bagi masyarakat, bangsa dan negara serta taatilah hukum dan HAM agar kalian terhindar dari segala bentuk pelanggaran. Hal lain yang tidak kalah penting untuk dipahami adalah pelajari dan hormati karakter, budaya dan kearifan lokal masyarakat Papua sehingga kalian dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dimanapun anda bertugas,” jelasnya.