Misteri Hilangnya Perkampungan di Kayuagung OKI

oleh
negeri silop

Alkisah dari sebuah misteri ini adalah berawal dari sebuah pergolakan baik perebutan kekuasaan dan juga menentang aliran kepercayaan animisme dan agama nasrani untuk masuk ke wilayah penduduk pribumi Kayuagung yang berasal dari leluhur keturunan Mesir dan juga suku Lampung sereta suku jawa yang terusir dari beberapa kerajaan kecil di tanah jawa.

Pada masa itu penduduk Kayuagung yang mendiami dua wilayah yang dipisahkan oleh aliran sungai yang sekarang disebut sungai Komering.

Penduduk keturunan Mesir hidup mereka terkenal sebagai orang yang kaya raya, sedangkan yang leluhurnya dari tanah jawa kehidupan sederhana namun sangat dikenal sopan santunnya serta banyak yang berjiwa sosial.

Ada pula suku yang berasal dari suku Lampung ,dan suku Batak Sekala Borak, kelompok ini banyak memiliki kemampuan gaib. akan tetapi, ada dua saudara dari leluhur berdarah Mesir, mereka berdua adalah saudara sepupu yang mempunyai kemampuan untuk menutupi pandangan orang yang berniat jahat pada mereka bahkan mereka bisa menutupi pandangan orang awam terhadap sebuah kawasan sekalipun.

Baca Juga : 

Kisah Pencarian Pesugihan Lewat Ritual Syahwat di Gunung Kemukus, Terungkap Fakta Dibaliknya

Anggi Mareto Ajak Pengunjung theVenus Palembang Nyanyikan Lagu Daerah

Diduga KS Dicabuli Bapak Tiri Sejak Tahun 2021

Suatu hari daerah Kayuagung kedatangan seorang ulama dari daerah Banten yang bernama Ki.Riduwan Hasyim Rasyid beliau adalah seorang kiyai berdarah mesir sahabat dari puyang Yusuf dan Sulaiman keturunan Mesir yang hidup di daerah Kayuagung. mereka berdua adalah saudara sepupu, Sulaiman hidup di dusun Paku ( sebutan dusun saat ini ) sedangkan Yusuf menghuni wilayah Kedaton sebelum dia mengungsi ke Perigi.

Pertemuan tiga tokoh ini dihadiri oleh tokoh ulama orang pribumi keturunan suku Lampung.dia adalah sepupu dari Mukedum dan juga tokoh ulama dari kawasan Kijang Batu ampar yang konon dia adalah garis keturunan darah Batak Sekala Borak.asda juga para kiyai keturunan Mesir yang tinggal di Tanjung Lubuk.

Kehadiran ulama Banten tersebut mengabarkan bahwa tanah Jawa sudah dimasuki kaum nasrani kebangsaan Belanda. Mereka akan menjajah pulau jawa dan Sumatera.

Mendengar berita itu, puyang Yusuf dan Sulaiman merasa gerah. Asumsi mereka kata menjajah itu adalah upaya merampas harta kekayaan dan juga akan memasukkan aliran agama nasrani di tengah masyarakat Kayuagung dan sekitarnya. imkan dalam rombongan itu tuan yang di tuakan.

Dari hasil pertemuan itu, seminggu kemudian Puyang Yusuf dan Sulaiman membuat maklumat pada penduduk Kayuagung. adapun maklumat itu berbunyi …

Bagi penduduk yang banyak menyimpan harta emas intan berlian, dan juga taat pada ajaran Islam,jika tidak mau dijajah Belanda, mari ikut bersama kami untuk membangun dusun di daratan talang hutan mulai dari hutan Perigi sampai hutan Kedaton. Alasan membuat dusun dijelaskan pada penduduk. Mendengar maklumat itu, banyak sekali orang orang bersama anak pinak mereka ikut membuka kawasan pemukiman baru.

Baca Juga :

Guguran Lava Pijar Meluncur 10 Kali dari Gunung Merapi Sejauh 1,6 Km

Ketua DPP PDIP: Kerjasama Parpol Pengusung Ganjar Paling Solid

5 Karya Budaya Sumsel Ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda 

 

Puyang Sulaiman yang ditua tuakan dalam rombongan itu, bersama Puyang Yusuf, mereka membagi wilayah penduduk menjadi 4 wilayah sesuai dengan kemampuan dan karakter tempat penduduk yang berjiwa kehidupan penduduk itu masing masing.Wilayah Perigi tempat pemukiman para ahli di bidang kepercayaan, kutaraya tempat kelompok orang berjiwa sosial tapi sering menguji keimanan manusia,wilayah Kedaton adalah kumpulan para ahli di bidang pengobatan.

Setelah wilayah dibagi 3 kekuasaan, satu daerah khusus tempat pemukiman orang orang berstatus ningrat dalam arti mereka yang banyak harta kekayaannya yaitu di wilayah paling talang di hutan kutaraya berbatasan dengan Perigi. Konon nama negeri tersebut bernama ” Tiyuh Beruyut ” maksudnya gabungan dari beberapa rumpun keluarga. berpuluh tahun tiyuh Beruyut damai dan tentram.

Pada suatu dekade, Kayuagung benar benar kedatangan orang (serdadu Belanda). Namun saat itu mereka hanya meninjau. Kedatangan mereka telah mengusik ketentraman masyarakat sekitar.

Puyang Yusuf mengumpulkan beberapa tokoh masyarakat, mulai tokoh agama sampai tokoh pengobatan. Puyang Yusuf mulai memagari wilayah kekuasaannya dengan kemampuan gaibnya agar orangnya serta daerah mereka tidak terlihat oleh siapapun diluar orang orang mereka.

Puyang Sulaiman juga bersahabat dengan beberapa tokoh sakti di daerah Kayuagung,baik Seriang Kuning maupun Langkuse.

Mereka bersatu padu untuk menjaga Kayuagung dari gangguan penjahat apalagi yang namanya penjajah.Saking akrabnya dua tokoh tersebut dengan para orang sakti di daerah tersebut, ada beberapa ilmu kebatinan diturunkan pada para sahabatnya, kecuali ilmu untuk menutupi penglihatan.

TAHUN DEMI TAHUN DAERAh KAYUAGUNG MULAI DIUSIK OLEH SERDADU BELANDA

Negeri yang bernama Tiyuh Beruyut selalu di intai oleh serdadu belanda karena daerah ini dianggap sebagai basis orang pribumi yang gagah.