Cerita Sangkuriang dan Asal-Usul Gunung Tangkuban Perahu

oleh
tangkuban-perahu-mountain-696x362

Tumang, anjing yang ditugaskan menemani Dayang Sumbi akhirnya mengambilkan torak yang terjatuh itu dan menyerahkannya kepada Dayang Sumbi. Demi memenuhi sumpah yang terlanjur diucapkannya, Dayang Sumbi akhir menikah dengan Tumang.

Raja Sumbing Perbangkara yang mengetahui hal itu akhirnya merasa sangat malu. Putrinya yang cantik menikah dengan seekor anjing dan kini tengah mengandung. Dayang Sumbi akhirnya diasingkan ke hutan bersama-sama dengan Tumang. Tidak ada seorangpun yang tahu bahwa Tumang adalah jelmaan seorang dewa, kecuali Dayang Sumbi. Setiap malam purnama, Tumang dapat menjelma menjadi seorang lelaki yang tampan.

Dayang Sumbi yang hamil akhirnya melahirkan seorang putra yang tampan. Kulitnya putih dengan rambut lebat legam seperti arang. Dayang Sumbi memberinya nama Sangkuriang. Bayi itu kemudian tumbuh menjadi anak yang tangkas.

Sangkuriang telah mulai mahir memanah, pada suatu hari diminta ibunya untuk berburu. Dayang Sumbi ingin sekali memakan hati rusa.

Ditemani Tumang, Sangkuriang berburu di hutan. Di suatu tempat, Sangkuriang melihat babi hutan Wayung Hyang melintas. Ia segera membidikkan panahnya. Akan tetapi Wayung Hyang berlari dan bersembunyi dengan gesit. Sangkuriang memerintahkan anjing pemburunya, Tumang untuk mengejar babi hutan itu. Tumang yang mengetahui jika babi hutan itu bukan sembarang babi hutan melainkan jelmaan dewi yang bernama Wayung Hyang, menolak perintah Sangkuriang. Tumang, si anjing jelmaan dewa itu hanya duduk diam memandang Sangkuriang.

Baca juga : Sempat Viral di medsos, Kini Pelaku Tawuran di Sukabumi Diringkus Polisi

Sangkuriang sangat marah kepada Tumang. Ia menakut-nakuti Tumang dengan mengarahkan anak panah pada Tumang. Tetapi, tanpa sengaja, ia melepaskan anak panah itu pada busurnya. Anak panah melesat dan menghunjam ke tubuh Tumang. Anjing jelmaan dewa itu tewas. Sangkuriang yang ketakutan bercampur putus asa akhirnya mengambil hati Tumang.

Hati itu kemudian dibawanya pulang dan diserahkannya kepada dayang Sumbi dengan mengatakan bahwa itu adalah hati rusa hasil buruannya.

Dayang Sumbi dengan gembira memasak hati itu, mereka ia makan dengan lahap. Setelah selesai makan, Dayang Sumbi teringat akan Tumang. Ia bertanya kepada Sangkuriang di mana anjing Tumang.

Sangkuriang yang akhirnya tidak bisa berkelit jujur mengakui bahwa Tumang telah tewas karena panahnya dan hatinya telah diserahkan kepada ibunya untuk dimasak.

Dayang Sumbi sangat murka. Sangkuriang telah membunuh ayah kandungnya sendiri. Ia kemudian mengambil centong nasi dan memukul kepala Sangkuriang hingga terluka sangat parah. Akan tetapi, luka di hati Sangkuriang lebih parah. Ia akhirnya lari dari pondok mereka.