JAKARTA, KRSUMSEL.COM – Salah satu peritel fashion di Indonesia PT Mega Perintis Tbk (ZONE) membeberkan dampak pandemi Corona (Covid-19) terhadap bisnis perusahaan dan nasib karyawan.
Dikutip dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI) penjelasan ini disampaikan sebagai respons atas Surat BEI (Bursa Efek Indonesia) no. S-02842/BEI.PPU/5-2020 tanggal 15 Mei 2020 perihal Permintaan Penjelasan terkait Dampak Pandemik Covid-19.
Dalam jawabannya kepada BEI, pihak perseroan menjelaskan COVID 19 berdampak pada kinerja perusahaan, dan terpaksa melakukan pembatasan atau penghentian sementara.
Dalam surat kepada BEI yang ditandatangani Direktur Luki Rusli, emiten berkode ZONE itu mengaku terganggu oleh COVID-19, dan berdampak pada penghentian operasional sebagian. Penghentian operasional ditetapkan selama 3 bulan.
“Adanya Pandemic COVID PSBB mengakibatkan outlet offline penjualan kami di pusat pembelanjaan di tutup begitu juga outlet penjualan yang ada di dept store .Bila ada sebagian yang buka namun dengan kebijakan social distancing dan pandemi ini masyarakat waspada untuk tidak jalan-jalan ke pusat pembelanjaan sehingga sepi pengunjung. Atas hal tersebut otomatis anak usaha perseroan di bidang garment otomatis tidak bisa memproduksi karena kurangnya penjualan,” demikian pernyataan tertulis ZONE yang dikutip dari situs resmi BEI, Senin (1/6/2020).
Menurut data ZONE yang disampaikan kepada BEI, jumlah karyawan tetap maupun tidak sebanyak per Desember 2019 sebanyak 3.283 orang. Sementara saat ini jumlah karyawan tetap dan tidak tetap sebanyak 1.005 orang.
Sedangkan jumlah karyawan yang dirumahkan mencapai lebih dari 2.000 orang.
“(Per 31 Desember 2019) Jumlah karyawan (tetap dan tidak tetap) 3.283. Jumlah karyawan (tetap dan tidak tetap saat ini) 1.005,” bunyi pernyataan pihak ZONE kepada BEI.
“(Jumlah karyawan dirumahkan: Kondisi karyawan periode Januari 2020 hingga saat ini) 2.226. (Jumlah karyawan yang terdampak dengan status lainnya contoh: pemotongan gaji 50%, dll) 284,” lanjut pihak ZONE.
Sedangkan perkiraan penurunan total pendapatan (konsolidasi) untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2020 sampai dengan 30 April 2020 (dapat menggunakan proforma) dibandingkan periode yang sama tahun lalu diprediksi sebesar 25%.
Untuk laba bersih, pada periode tersebut diprediksi jatuh 75%. “Kami mengupayakan maksimal revenue perusahaan dengan memperkuat online dan juga mengalihkan produksi masker non medis sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini untuk mempertahankan cash flow Perusahaan, melakukan efisiensi di segala bidang,” kata pihak ZONE.(*)