Kajang Perahu Rakyat Sriwijaya, Khas OKI

oleh
IMG-20190428-WA0060 (1)

Kajang, perahu tradisional khas Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) ternyata menjadi sarana transportasi favorit masyarakat perairan, khususnya sungai, pada masa Kerajaan Sriwijaya. Hal itu disampaikan arkeolog dan peneliti Nurhadi Rangkuti ketika dikonfirmasi Simbur beberapa waktu lalu.

“Benar. Kajang jadi alat transportasi sungai zaman Sriwijaya. Saya pernah mendokumentasikan (hasil penelitian) tentang (perahu Kajang) itu. Sayang sekali mungkin sekarang (perahu Kajang) sudah punah, sudah tidak ada lagi,” ungkapnya.

Dalam buku Kehidupan Purba di Lahan Gambut yang disusun Bambang Budi Utomo pada 2015 mencantumkan artikel terkait jejak perahu Kajang sebagai transportasi rakyat pada masa Kerajaan Sriwijaya. Pemukiman Air Sugihan diduga sudah ada sejak abad I dan berlanjut sampai dengan abad XIII.

Baca Juga : Pertama di Dunia Gedung Olahraga Seperti Perahu

Sehubungan dengan itu, dalam artikelnya Nurhadi Rangkuti menulis bahwa budaya tungku keran dan perahu Kajang yang pernah eksis di wilayah perairan Kabupaten OKI adalah bukti bahwa wilayah tersebut berhubungan dengan migrasi orang Austronesia. Kemungkinan leluhur masyarakat OKI memiliki tradisi penjelajah bahari Austronesia yang berlanjut pada masa Kerajaan Sriwijaya di Pesisir Timur Sumatera.

Dilansir laman Kemendikbud, perahu kajang merupakan alat transportasi tradisional sekaligus menjadi rumah pada masa lampau bagi masyarakat di sekitar Sungai Musi. Diduga, alat transportasi tradisional ini berkembang sekitar masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya (abad VII-XIII Masehi). Jenis perahu ini berasal dari daerah Kayuagung di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Pada masa lalu perahu kajang banyak dijumpai di Sungai Musi Palembang, tetapi sekarang sudah tidak dapat dijumpai lagi.