“Benar …… Akulah yang tadi menjelma menjadi seekor babi. Namaku Putri Malam, ucap gadis cantik itu sambil merintih kesakitan.
“Maafkan aku Putri. Aku telah melukaimu. Mari aku bantu mengobati luka di kakimu,” ucap Penyumpit menawarkan diri untuk membantu.
Secara hati-hati dan perlahan Penyumpit membersihkan luka dan menghentikan darah yang mengalir di kaki Putri Malam. Ia menggunakan tumbuhan sekitar yang berkhasiat obat untuk menyembuhkan luka sang putri Keesokan harinya, Putri Malam sudah bisa berjalan kembali. Sebagai tanda terima kasih ia memberikan beberapa bungkusan yang berisi kunyit, buah nyatoh, daun simpur, dan buah jering kepada Penyumpit.
“Ingat ya ! Kamu baru boleh membuka bungkusan ini setelah tiba di rumah,” pesan sang putri.
Penyumpit akhirnya kembali ke rumah dan mematuhi pesan Putri Malam. Setibanya di rumah, ia segera membuka bungkusan tadi. Betapa terkejutnya ia, ternyata bungkusan yang berisi rempah-rempah itu berubah menjadi emas, berlian, permata, dan intan.
Si Penyumpit kini menjadi orang yang kaya raya.
Kemudian, ia pergi ke rumah Pak Raje untuk membayar semua utang-utang almarhum ayahnya. Selain itu, ia juga terbebas dari tindakan sewenang-wenang Pak Raje yang mempekerjannya siang dan malam.
Pak Raje tak habis pikir melihat Penyumpit dapat melunasi utang-utang almarhum ayahnya yang berjumlah besar. “Dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak ini? Jangan-jangan kamu telah mencuri ya. Aku tidak mau menerima harta haram” ucap Pak Raje.