KRSUMSEL.COM – Jagat sosial media diramaikan dengan hashtag #indonesiaterserah terkait penanganan virus Corona di Indonesia. Hashtag #indonesiaterserah itu muncul karena masyarakat kecewa dengan penanganan virus Corona (COVID-19) yang dilakukan pemerintah.
“Tagar indonesia terserah adalah bagian dari reaksi masyarakat. Itu masukan dan saran yang harus kita terima. Itu fakta. (Hashtag itu) juga merupakan kritik keras kepada masyarakat yang memang tidak disiplin (karena) mengabaikan anjuran pemerintah,” kata Tenaga ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Egy Massadiah, dalam keterangannya, Senin (18/5/2020).
Egy pun mencontohkan kerumunan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) beberapa hari lalu. Dia menjelaskan keramaian yang viral di Bandara Soetta harus dijadikan pelajaran.
“Kami sudah perintahkan pejabat yang bertanggung jawab. Kalau perlu, tidur di bandara guna memastikan pelayanan berjalan baik dan mematuhi protokol kesehatan. Perjalanan dengan moda transport umum, termasuk pesawat hanya berlaku untuk 11 bidang yang dikecualikan,” ucapnya.
Dia pun menjelaskan bertambahnya kasus positif COVID-19 dikarenakan banyak masyarakat yang melakukan rapid atau swab test. Masyarakat yang melakukan pengetesan lebih banyak bila dibandingkan saat wabah virus Corona pertama datang ke Indonesia.
Egy pun mengatakan jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit (RS) karena positif terinfeksi COVID-19 sudah jauh berkurang. Pemerintah, kata dia, telah berusaha keras untuk mengatasi wabah COVID-19 dan meminta masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan ditengah pandemi virus Corona ini.
“Ibaratnya, sebulan lalu 100 tempat tidur terisi 110 pasien, over kapasitas. Sekarang, 100 tempat tidur di RS yang terisi sekitar 60-an pasien. Artinya makin sedikit yang masuk RS, alias sembuh karena disiplin dan isolasi mandiri,” tandasnya.(maa/maa)