Palembang, KRSUMSEL.com – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Palembang (BBPJN V Palembang) mendukung program pemerintah pusat menyikapi instruksi presiden terkait larangan mudik Meskipun demikian pembangunan infrastruktur di Provinsi Sumatera Selatan dan Prov. Kep. Bangka Belitung yang merupakan wilayah kerja BBPJN V Palembang tetap berjalan, guna memastikan kelancaran jalur logistik selama pandemi virus COViD-19 berlangsung.
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) V, Kgs Syaiful Anwar,Jum’at 15 Mei 2020 melalui video zoom meeting mengukapkan,Pekerjaan penanganan zero pothole terus dilakukan dengan target kemantapan untuk Provinsi Sumatera Selatan adalah 95,06% dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 99,80%.
“BBPJN V Palembang juga tetap menyiapkan sebanyak 17 posko yang tersebar di sepanjang jalan nasional di Provinsi Sumatera Selatan baik di Jalintim, Jalan Lintas Tengah (Jalinteng), Jalan Lintas Penghubung dan Metropolitan yang total keseluruhan panjang jalan tersebut 1.600,18 km,”ungkapnya.
Selain itu saiful juga menambahkan , BBPJN V Palembang telah menerapakan SOP Protokol Pencegahan Penularan Virus COVlD-19 seperti petugas jaga posko dan pengunjung wajib menggunakan
masker di posko-posko tersebut, melakukan pengecekan suhu tubuh kepada siapapun yang mengunjungi posko, menerapkan Social Distancing, tidak membuat kerumunan, posko dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan memperhatikan kebersihan dan keselamatan kerja.
“Yang pasti semua pembangunan infrastruktur dikerjakan dengan menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Jadi tetap berjalan walaupun agak sedikit pelan,” ungkap syaiful.
Selain itu juga sebagai antisipasi menangani kondisi jalan manakala dibutuhkan apabila terjadi seperti longsor, BBPJN V Palembang telah menyiapkan sejumlah peralatan yang siaga di posko-posko untuk menangani kondisi jalan manakala dibutuhkan.
“Kami telah menyiapkan sejumlah peralatan yang siaga di posko-posko untuk menangani kondisi jalan manakala dibutuhkan, seperti excavator, frader, dump truck, tronton, box culvert, jembatan bailey, dan bronjong dan petugas yang standby selama 24 jam di posko tersebut sebagai antisipasi rawan bencana. Sehingga apabila terjadi masalah seperti longsor, alat berat dapat segera diurunkan sebagai penanganan darurat.
Salah satu daerah yang rawan longsor berada di Jalinteng, seperti Sugiwaras, Lahat, Muara Beliti dan Tebing Tinggi,”ungkapnya. (Yuyun)