Siswi Buka Bra di IG, Kemendikbud: Pendidikan Karakter di Sekolah Tak Berhasil

oleh

Siswi Buka Bra di IG, Kemendikbud: Pendidikan Karakter di Sekolah Tak Berhasil KRSUMSEL.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) prihatin atas aksi membuka bra yang dilakukan 3 siswi di Kalimantan Tengah (Kalteng) saat live di Instagram. Kemendikbud menilai pendidikan karakter yang diajarkan kepada 3 siswi tersebut tidak berhasil.
“Sangat memprihatinkan atas kelakuan siswa SMA tersebut. Berarti pendidikan karakter yang sudah dimulai sejak beberapa tahun terakhir ini, baik di keluarga dan di sekolah yang bersangkutan, tidak berhasil,” kata Plt Dirjen PAUD-Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, saat dihubungi pada Jumat (24/4/2020).
Hamid menekankan peran orang tua sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anak-anak di rumah. Menurutnya, keluarga adalah lembaga utama dalam pendidikan karakter.
“Karena itu, sekali lagi, pertama perhatian orang tua terhadap putra putrinya harus selalu dilakukan, karena keluarga adalah lembaga pendidikan karakter yang pertama dan utama,” ucap Hamid.
Hamid juga meminta sekolah melaksanakan pendidikan karakter bagi siswa di sekolah. Dia berharap kejadian seperti ini tidak terulang.
“Kedua, sekolah harus terus melaksanakan pendidikan karakter bagi siswa-siswinya, baik di dalam maupun di luar kelas. Semoga kejadian semacam ini tidak terulang kembali,” ujar Hamid.
Selain itu, Hamid juga meminta orang tua dan guru mengingatkan anak untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Dia menegaskan sekolah harus bisa menjadi sarana siswa dalam menggali pengetahuan.
“Itu tugas utama orangtua dan guru untuk selalu mengingatkan kepada semua siswa. Di sekolah ini menjadi bagian dari literasi, etika dan informasi,” sebut Hamid.
Diberitakan sebelumnya, tiga siswi SMA di Kalimantan Tengah yang viral karena membuka bra saat live di Instagram. Setelah diamankan polisi, ketiganya mengakui membuat video tak senonoh tersebut saat live di Instagram dengan akun eyyenn yang direkam oleh akun Keviljhns.
Kasat Reskrim Polres Pulang Pisang Iptu Jhon Digul Manra mengatakan ketiga siswi tersebut dalam pengaruh minuman keras (miras) saat membuat video siaran langsung tersebut. Aksi ketiganya tidak dilakukan karena ada transaksi ekonomi.
“Mabuk saja. Lain, bukan phone sex. Soalnya dia itu live streaming gitu. Jadi penonton bebas yang berteman dengan dia (tidak khusus),” ujar Iptu Jhon saat dihubungi Kamis (23/4)
Lebih lanjut, polisi sudah menaikkan kasus 3 siswi SMA tersebut ke tahap penyidikan. Ketiganya sudah jadi tersangka.
“Status hukum proses sidik lah, sudah jadi tersangka. iya ketiga-tiganya (tersangka), pengembangan masih di situ dulu,” kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan saat dihubungi detikcom, Jumat (24/4).(*)