Kenapa Lagu Rhoma Irama menjadi Abadi, ini ulasan Profesor Nur Syam

oleh
IMG-20200408-WA0002

 Di saat seperti ini, seperti kata Bronislaw Malinowsky, lalu manusia teringat akan kekuatan “gaib”, di dalam konsepsi Malinowsky disebut sebagai “magi”, tetapi di dalam agama Samawi, khususnya Agama Islam, yang Maha Kuasa dan Perkasa itu adalah Allah SWT. Di saat seperti ini, maka sebagaimana syair Bang Haji, “Hanyalah padamu Tuhan, Kami mohon perlindungan”, “Dari ancaman bahaya, Virus yang makin mewabah, Berilah inayah untuk menghentikan”.

Agama menjadi sangat fungsional di saat terdapat musibah. Agama, ternyata menjadi ujung akhir dari proses permohonan atas ketidakberdayaan manusia menghadapi tekanan eksternal di luar dirinya, terutama di kalangan kaum rasionalis. Namun bagi kaum agamawan, bahwa agama itu fungsional di hilir dan hulu kehidupan. Agama diyakini mendasari setiap proses kehidupan manusia. Kaum spiritualis justru tidak hanya sekedar itu, bahwa semua kejadian hakikatnya adalah takdir Tuhan dan manusia harus pasrah menghadapinya. Tuhan bagi kaum spiritualis menyertai setiap kejadian di dunia ini.

Kenyataan empiris virus corona yang mendesak manusia ke dalam isolasi diri, dan berdoa atau beribadah di dalam isolasi diri itulah yang saya konsepsikan sebagai agama domestik, sebab agama sebagaimana yang diamalkan oleh pemeluknya tersekat di dalam bilik sempit, rumah-rumah, atau tempat ibadah terbatas, dan belum lagi diperkenankan untuk kembali ke ranah publik.

Walllahu a’lam bi al shawab. ***

Penulis : Profesor Dr Nur Syam , M.Ag mnjabat sebagai sekretaris jenderal kementerian agama RI periode 2014-2018